4 Reaksi Kimia Timbul Saat berciuman

Berciuman merupakan salah satu aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan serta bisa membuat Anda dan pasangan lebih dekat. Berciuman juga menjadi fase paling penting sebelum dan saat bercinta, karena bisa meningkatkan gairah seksual.

"Semakin sering pasangan berciuman, mereka semakin bisa berkomunikasi lebih romantis atau dekat," ujar Michael Christian, penulis 'The Art of Kissing', seperti dikutip dari Webmd.

Mengapa berciuman memiliki efek menyenangkan yang dahsyat pada kehidupan seksual maupun percintaan? Ternyata perasaan bahagia dan menyenangkan itu melibatkan banyak reaksi kimiawi dan biologis yang terjadi pada tubuh saat berciuman.

Ketika seseorang mulai mencium bibir orang yang dicintainya, urat syaraf di area bibir jadi lebih senditif. Stimulasi ini menyebabkan syaraf mengirimkan sinyal-sinyal pada korteks di otak untuk melepaskan neurotransmiter (senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron) seperti dopamine, endorphine dan phenylethylamine.

Bagaimana hormon-hormon tersebut memberi sensasi menyenangkan dan kenikmatan, serta reaksi kimiawi apa lagi yang timbul akibat ciuman yang mesra dan intens? Ini jawabannya, seperti dilansir eHarmony.

1. Dopamine, Endorphin & Phenylethylamine
Dopamine merupakan neurotransmiter yang bertanggungjawab memunculkan rasa senang dan motivasi untuk terus terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan. Endorphin, dipercaya bisa meredakan rasa sakit pada tubuh yang sekaligus menimbulkan kesenangan yang berlebihan.

Sedangkan phenylethylamine, berfungsi memengaruhi mood dan atensi. Ketika neurotransmiter ini dilepaskan ke seluruh tubuh, akan menimbulkan sensasi bahagia, pening dan euforia. Tak heran, banyak pasanga yang sangat menikmati momen berciuman.

2. Kelenjar Adrenalin
Saat berciuman, kelenjar adrenalin --bagian dari sistem endokrin yang terletak di atas ginjal-- juga ikut terstimulasi. Mereka adalah sinyal-sinyal yang memproduksi norepinephrine dan epinephrine. Senyawa-senyawa kimia ini menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, pupil mata membesar dan darah mengalir dari perut ke otot termasuk organ seksual (inilah yang membuat manusia terangsang saat berciuman).

Dengan gairah yang membuncah, area hypothalamus jadi terstimulasi untuk memproduksi hormon yang meningkatkan produksi testosteron di testis dan ovarium, yang juga memicu gairah seksual. Semakin intens berciuman, Anda pun semakin bersemangat dan terus menginginkannya.

3. Oksitosin
Hormon oksitosin juga meningkat saat orang berciuman. Hormon ini dipercaya bisa mengurangi stres. Bersama endorphin, oksitosin memberi rasa bahagia dan rasa saling terikat pada pasangan menikah.

4. Pheromone
Pheromone merupakan senyawa kimia yang berkontribusi menimbulkan ketertarikan antara dua pasang manusia. Pheromone biasanya bisa dideteksi manusia dari organ vomeronasal yang terletak di antara hidung dan mulut.

Meskipun belum ada hasil penelitian yang pasti, pheromone diketahui bisa mengirimkan sinyal rangsangan seksual dan meningkatkan ketertarikan antara pria dan wanita. Membuat Anda merasakan kehangatan dan lebih dekat dari sebelumnya.

Dapatkan juga  gairah seks yang ditimbulkan saat berciuman
Previous
Next Post »
0 Komentar